Ragu dan sangsi
Dengan hati-hati, dia tanyakan lagi
Tentang kasihnya yang kucuri
Aku diam
Kerna ternyata aku berdosa mencuri
Katanya
Kuanggap engkau wali, manusia suci
Tapi mengapa engkau lakukan ini
Tak henti menyakiti
Aku masih diam
Kerna aku mengerti
Memang dia selalu tersakiti
Katanya lagi
Terus-terang padaku kasih
Katakan yang engkau memang tak pernah peduli
Selama ini hanya mengambil hati
Aku terus diam
Kerna aku tahu bukanlah aku Fansuri
Yang hadir dengan bait-bait puisi
Kasih
Bisakah kau percaya?
Walau sedikit
Walau sekelumit
Abang
Pagi Jumaat
Lima hari sebelum Jubli Perak dirimu.