Jumaat, April 26, 2013

Bukanlah Aku Fansuri

Ragu dan sangsi
Dengan hati-hati, dia tanyakan lagi
Tentang kasihnya yang kucuri

Aku diam
Kerna ternyata aku berdosa mencuri

Katanya
Kuanggap engkau wali, manusia suci
Tapi mengapa engkau lakukan ini
Tak henti menyakiti

Aku masih diam
Kerna aku mengerti
Memang dia selalu tersakiti

Katanya lagi
Terus-terang padaku kasih
Katakan yang engkau memang tak pernah peduli
Selama ini hanya mengambil hati

Aku terus diam
Kerna aku tahu bukanlah aku Fansuri
Yang hadir dengan bait-bait puisi

Kasih
Bisakah kau percaya?
Walau sedikit
Walau sekelumit


Abang
Pagi Jumaat 
Lima hari sebelum Jubli Perak dirimu.