Khamis, April 22, 2010
Rapat-rapat
Tanam pinang rapat-rapat,
Biar senang puyuh berlari;
Kupinang-pinang tapi tak dapat,
Kupujuk-pujuk kubawa lari.
Buah berangan masaknya merah,
Kelekati dalam perahu;
Luka di tangan nampak berdarah,
Luka di hati siapa yang tahu.
Puas sudah kutanam padi,
Nenas juga ditanam orang;
Puas sudah kutanam budi,
Emas juga dipandang orang.
Dari mana punai melayang,
Dari paya turun ke padi;
Dari mana datangnya sayang,
Dari mata turun ke hati.
Tanjung Katong airnya biru,
Tempat mandi si dara jelita;
Sama sekampung lagikan rindu,
Inikan lagi jauh dimata.
Asal kapas menjadi benang,
Asal benang menjadi kain;
Barang yang lepas jangan dikenang,
Sudah menjadi hak orang lain.
Nasi lemak buah bidara,
Sayang selasih saya lurutkan;
Buang emak buang saudara,
Sebab kasih saya turutkan.
Tudung periuk pandai menari,
Menari lagu putera mahkota;
Kain yang buruk berikan kami,
Buat menyapu si air mata.
Pucuk pauh delima batu,
Anak sembilang di tapak tangan;
Tuan jauh di negeri satu,
Hilang di mata di hati jangan.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan