Sungguh, dia adalah perempuan nan bercinta.
Dia tak pernah berhenti mencurah bahagia. Hati mereka jadi banjir kilat dengan kebahagiaan.
Murah senyumannya untuk seisi alam. Hidup mereka jadi terang dengan senyum berkemilau.
Hilai tawanya gemerincih air terjun tak terlawan. Suram pun segan untuk keluar dari persemayaman.
Pandangan matanya lengkap dengan tancap kasmaran. Jiwa yang tak terpandang jadi remuk redam.
Santun budinya tak terlawan jelitawan bangsawan. Tak tergugat oleh puteri bongsu kesultanan kayangan.
Tegas pendiriannya menjaga diri dan nama. Tak bisa diceroboh binasakan anasir jahat yang kesumat.
Sifat malunya mahkota yang gah di singgahsana adab yang perjal. Yang mengundang segan siapapun.
Akal, ilmu, pengalaman yang sejauh itu tertempa, penguat tekad serta azimat perjalanan. Ia menyamankan.
Dia perempuan nan bercinta.
Yang menyerahkan seluruh raganya untuk Tuhan Yang Empunya Segala Izzah Dan Kemegahan.
Yang menjadi suri teladan buat insan sejenisnya dalam menyelusuri keindahan fana dan baqa'.
Yang diangkat darjat dan martabatnya oleh agama yang sejahtera.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan